JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, merasakan momen bersejarah saat menerima kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan sebuah pengakuan akan nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam situs tersebut.
Usai menjelajahi puncak Candi Borobudur selama kurang lebih 45 menit, keduanya memberikan pernyataan bersama terkait arti penting kunjungan ini. “Adalah kehormatan bagi saya sebagai Presiden Republik Indonesia untuk hari ini menemani sahabat saya, Presiden Republik Prancis,” ungkap Prabowo, menunjukkan kedekatan dan hubungan baik antara kedua pemimpin.
Nilai Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur dikenal sebagai mahakarya dari peradaban Wangsa Syailendra dan telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia. Situs ini bukan hanya sekadar tempat wisata, melainkan merupakan simbol spiritualitas dan keagamaan yang mendalam. Dengan struktur arsitektur yang megah dan detail relief yang rumit, Candi Borobudur mencerminkan kebijaksanaan dan nilai-nilai kehidupan yang mendasari masyarakat Indonesia. Menurut Prabowo, kehadiran Borobudur menjadikan Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi filosofi Pancasila, menghormati segala agama dan kepercayaan.
Lebih dari sekadar situs sejarah, Borobudur menciptakan ruang interaksi yang mendalam antara pengunjung dan nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya. Hal ini menciptakan kesadaran akan pentingnya penghargaan terhadap keragaman budaya dan agama. Kunjungan Presiden Macron juga menunjukkan kepedulian dan ketertarikan Prancis terhadap warisan budaya dunia, yang menjadi penghubung antara dua bangsa yang memiliki sejarah panjang.
Penguatan Hubungan Antarbangsa Melalui Budaya
Selama pernyataan bersama, Prabowo menekankan pentingnya persahabatan dan kolaborasi antara Indonesia dan Prancis yang dihiasi dengan nilai-nilai kemanusiaan. “Kami percaya, melalui persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita semua bisa meraih kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya. Pemikiran ini menggarisbawahi semangat solidaritas dan toleransi yang harus menjadi dasar hubungan antarbangsa.
Kunjungan ini diharapkan menjadi jembatan untuk memperkuat kemitraan antara kedua negara, terutama dalam bidang budaya dan industri kreatif. Diharapkan juga bahwa kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada level pemerintahan, tetapi juga bisa menjangkau para budayawan, seniman, dan pelaku industri kreatif di kedua negara. Dengan adanya interaksi ini, akan ada pertukaran ide dan inovasi yang dapat memperkuat keterikatan budaya, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan bersama.
Dengan kunjungan ini, keduanya berharap dapat menciptakan sebuah narasi baru yang memperkuat peran masing-masing negara di tingkat global. Kerjasama semakin diperlukan di tengah tantangan global yang ada, dan penguatan hubungan antarbangsa melalui budaya akan membuka peluang baru bagi kedua negara untuk saling belajar dan berkembang.
Kunjungan ini juga didampingi oleh sejumlah menteri dari Kabinet yang turut memperkuat visi pemerintah dalam menciptakan kolaborasi internasional yang produktif. Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, dan beberapa menteri lainnya hadir untuk merencanakan langkah-langkah strategis lanjutan demi kemajuan bersama.
Dengan semua aspek yang mencakup kunjungan ini, Prabowo dan Macron menunjukkan bahwa hubungan baik berbasis pada penghormatan budaya dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Melalui tradisi dan nilai-nilai yang dibawa oleh kedua bangsa, harapan untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan damai bisa terwujud.