Pertemuan yang dihadiri berbagai kalangan masyarakat di Kota Medan ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang digelar pada Kamis (31/7/2025), anggota DPR/MPR RI, Ir H Tifatul Sembiring, menekankan peran aktif ibu-ibu perwiritan dalam menciptakan persatuan bangsa.
Menariknya, Tifatul mengaitkan ajakan ini dengan nilai-nilai agama. Beliau menegaskan, sebagai masyarakat yang memahami ajaran agama, sudah menjadi tanggung jawab untuk menjaga kesatuan bangsa. Bagaimana pandangan agama bisa berperan dalam menciptakan rasa cinta kasih, persaudaraan, dan saling menghormati di antara masyarakat sangatlah penting, mengingat hal ini merupakan amanah dari para pendiri bangsa.
Pentingnya Nilai-Nilai Islam dalam Menjaga Persatuan
Sebelum melanjutkan, mari kita bahas nilai-nilai yang terkandung dalam agama, khususnya Islam. Tifatul mengambil contoh konsep ‘wasathiyah’ yang berarti sikap moderat, adil, dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai ini sangat mendukung upaya menjaga keutuhan NKRI. Dalam konteks ini, umat Islam diajarkan untuk berpegang pada toleransi yang tidak hanya berkaitan dengan urusan agama, tetapi juga aspek sosial.
Data menunjukkan bahwa masyarakat yang menjalankan nilai-nilai moderat cenderung lebih cepat dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik yang muncul. Dengan demikian, senantiasa mengedepankan sikap wasathiyah menjadi strategi yang efektif dalam menjaga keutuhan bangsa. Tifatul melanjutkan, dengan tatanan masyarakat yang berlandaskan toleransi, konflik antaragama dan suku bisa diminimalisir, sehingga NKRI tetap utuh dan harmonis.
Strategi dan Doa Bersama untuk NKRI
Tifatul juga mengajak peserta sosialisasi untuk terus mendoakan para pemimpin bangsa agar senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan dalam mengemban amanah. Selain itu, beliau menekankan pentingnya doa baik untuk pemimpin dan rakyat. Doa menjadi dua sayap yang kuat; satu untuk para pemimpin agar bijak dalam memimpin dan satu lagi untuk rakyat agar tetap bersatu dalam mengatasi berbagai tantangan.
Acara ditutup dengan ajakan untuk mendoakan rakyat Palestina. Menurut Tifatul, kepedulian terhadap sesama adalah wujud nyata dari apa yang telah diajarkan dalam agama, baik dalam konteks ukhuwah Islamiyah maupun kemanusiaan umum. “Mari kita bantu saudara-saudara kita di Palestina, baik itu secara material maupun non-material,” tutupnya.
Salah seorang peserta merasakan pesona acara ini, “Sangat senang bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan wakil kita di Senayan,” ungkapnya. Kesempatan untuk berbagi unek-unek dan mendengar langsung pandangan dari pemimpin dapat memperkuat hubungan antara masyarakat dan wakil rakyat. Ini adalah salah satu langkah penting menuju keutuhan NKRI.