• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
Senin, Agustus 4, 2025
Liputan Metro
  • Home
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Metropolis
  • Nasional
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
  • Login
Liputan Metro
  • Home
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Metropolis
  • Nasional
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Liputan Metro
No Result
View All Result
Home Metropolis

Angka Kemiskinan September 2024-Maret 2025 Naik 7,36%, Warga Miskin Sumut Tambah 29.300 Jiwa

Angka Kemiskinan September 2024-Maret 2025 Naik 7,36%, Warga Miskin Sumut Tambah 29.300 Jiwa

Kenaikan jumlah penduduk miskin dalam kurun waktu enam bulan terakhir menjadi isu penting yang perlu disoroti. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), per Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan signifikan. Dengan tambahan 29.300 jiwa, kini total penduduk miskin di daerah tersebut mencapai 1,14 juta jiwa, atau sekitar 7,36 persen dari total populasi.

Pada September 2024, data mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Sumut adalah sebanyak 1,11 juta orang. Hal ini menandakan bahwa setelah pencapaian penurunan angka kemiskinan yang lebih baik pada tahun-tahun sebelumnya, kondisi saat ini justru menunjukkan adanya lonjakan kembali. Ada pertanyaan besar yang muncul: Apa yang menyebabkan fenomena ini terjadi setelah tren positif sebelumnya?

Kenaikan Angka Kemiskinan: Penyebab dan Kondisi Terkini

Pakar statistik dari BPS, Drs Misfaruddin MSi, menjelaskan bahwa kenaikan angka kemiskinan saat ini seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Padahal, sejak tahun 2021, grafik kemiskinan di Sumut menunjukkan tren menurun. Namun, di Maret 2025, kita menyaksikan kebangkitan angka kemiskinan ini, yang jelas menunjukkan kerentanan di sektor ekonomi masyarakat.

Analisis lebih mendalam perlu dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang mendorong peningkatan jumlah penduduk miskin. Tekanan inflasi, khususnya yang berkaitan dengan komoditas pangan, serta fluktuasi harga kebutuhan pokok menjadi dua aspek utama yang sering disebut. Tak hanya itu, keterbatasan lapangan kerja dan kurangnya akses bagi masyarakat terhadap program bantuan sosial semakin memperumit situasi ini. Oleh karena itu, intervensi dari pemerintah dan pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menanggulangi fenomena kebangkitan kemiskinan ini.

Strategi untuk Mengatasi Angka Kemiskinan yang Meningkat

Solusi untuk menangani lonjakan angka kemiskinan harus melibatkan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif dari berbagai pihak. Evaluasi terhadap program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi harus dioptimalkan agar menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Ini penting agar masyarakat yang berat untuk keluar dari kemiskinan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

Sekarang mari kita lihat lebih jauh aspek lain dari masalah ini. Dengan 12,8 ribu jiwa penduduk miskin di perkotaan dan 16,6 ribu jiwa di perdesaan yang bertambah, kita menghadapi tantangan multifaset. Dari segi ekonomi, garis kemiskinan meningkat menjadi Rp666.546 per kapita per bulan, memperlihatkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat semakin terjepit.

Dengan meningkatnya Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), jelas menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah penduduk miskin yang meningkat, tetapi juga kesenjangan di antara mereka semakin lebar. Untuk memberikan gambaran, pertumbuhan inflasi makanan yang mencapai 1,54 persen dan lambatnya pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,67 persen merupakan indikator nyata dari kondisi sulit ini.

Cara untuk mengatasi masalah ini bukan hanya melalui kebijakan jangka pendek, tetapi juga perlu ada strategi jangka panjang yang holistik. Hal ini termasuk pengembangan program pelatihan kerja yang dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat untuk bersaing di pasar kerja. Salah satu aspek terpenting adalah memperhatikan sentimen masyarakat yang terdampak. Hubungan emosional antara pemimpin dan masyarakat harus terjalin untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi menuju masa depan yang lebih baik.

Keberhasilan dalam mengatasi kemiskinan harus didasari pada analisis yang mendalam dan kerja sama antar berbagai stakeholder, guna menciptakan solusi yang baik dan berkelanjutan dalam mengurangi angka kemiskinan di masa mendatang.

Previous Post

Ajakan kepada Orangtua di Deliserdang untuk Mengelola Emosi Anak Sejak Dini

Next Post

AI Sebagai Solusi Konsumen Cerdas untuk Mencari Diskon Online

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Metropolis
  • Nasional

TopicTrending

HUT ke-435 Medan, Rico Waas Pimpin Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan

HUT ke-435 Medan, Rico Waas Pimpin Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan

Konflik Timur Tengah Meluas, Israel dan AS Terlibat Serangan Bersama 4 Negara

Konflik Timur Tengah Meluas, Israel dan AS Terlibat Serangan Bersama 4 Negara

Dua Pemuda Pengedar Sabu Ditangkap oleh Polres Labusel

Dua Pemuda Pengedar Sabu Ditangkap oleh Polres Labusel

Sidebar

Liputan Metro

© 2025 www.liputanmetro.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Menu Utama

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Hubungi & Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Metropolis
  • Nasional
  • Hukum & Kriminal

© 2025 www.liputanmetro.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?