Reses yang diadakan oleh Ketua Komisi A DPRD Sumut Assoc Prof Dr Usman Jakfar Lc MA dalam rangka masa Sidang 1 tahun 2024-2025 di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun, menyajikan sejumlah keluhan dari masyarakat. Salah satu isu yang paling mendominasi adalah tentang kesulitan masyarakat dalam mencari pekerjaan. Hal ini menjadi sorotan utama karena berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dalam sesi reses tersebut, seorang pemuda dari Jalan Brigjend Katamso yang berbicara mewakili suara generasi muda menyatakan, “Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka masih tinggi. Banyak lulusan SMK, sarjana, hingga mereka yang memiliki gelar S2 yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Kira-kira apa langkah konkret pemerintah untuk membuka lapangan kerja bagi kami?” Rentetan pernyataan ini mencerminkan keresahan yang nyata di kalangan pencari kerja.
Sulitnya Mencari Pekerjaan di Tengah Tantangan Ekonomi
Situasi ketenagakerjaan saat ini memang berada dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka terus meningkat, sementara pertumbuhan lapangan pekerjaan tergolong lambat. Ini membuat banyak lulusan merasa putus asa dalam mencari pekerjaan. Banyak di antara mereka pada akhirnya terpaksa menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan mereka.
Selain itu, kesenjangan keterampilan juga menjadi salah satu penyebab utama kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Banyak pencari kerja yang tidak memiliki keahlian sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk berkolaborasi dalam menciptakan program pelatihan yang relevan agar lulusan dapat memasuki dunia kerja dengan percaya diri.
Mengatasi Keluhan Air dan Keamanan Lingkungan
Pada kesempatan yang sama, terdapat keluhan lain dari masyarakat terkait penyediaan air bersih. Salah satu warga menyatakan bahwa air dari Perumda Tirtanadi sering kali tidak mengalir dengan baik. “Air PAM sering mati dan keruh. Bagaimana ini bisa terjadi?” tanyanya. Permasalahan ini menjadi sangat mendesak, terlebih karena akses terhadap air bersih adalah kebutuhan dasar bagi setiap warga.
Masalah keamanan di lingkungan juga menjadi isu penting lainnya. Seorang ibu warga lingkungan IX meminta perhatian lebih terhadap masalah keamanan, mengungkapkan bahwa perlu adanya tim keamanan khusus untuk menjaga kawasan tersebut dari kejahatan, termasuk pencurian dan penyalahgunaan narkoba. Ini menunjukkan betapa besarnya harapan masyarakat agar lingkungan mereka lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.
Menanggapi berbagai keluhan ini, Usman, Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, berkomitmen untuk meneruskan informasi dan aspirasi masyarakat kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta Gubernur Sumatera Utara. “Kami akan berjuang untuk memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan diprioritaskan dalam perencanaan kebijakan pemerintah,” ungkap Usman.
Khusus untuk masalah lapangan pekerjaan, dia menjelaskan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) sudah dibentuk untuk mendukung masyarakat mendapatkan keterampilan yang diperlukan. “Kami akan menghubungkan lulusan BLK dengan perusahaan-perusahaan untuk memudahkan mereka dalam mencari pekerjaan,” ujarnya. Ini adalah langkah positif yang perlu didorong ke depannya untuk mengurangi angka pengangguran dan menyediakan tenaga kerja yang berkualitas.